Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud Sebut Dedi Mulyadi “Gubernur Konten”

Politik Ditulis oleh rahmi pada 02 May 2025 14:49 57 views
Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud Sebut Dedi Mulyadi “Gubernur Konten”
Dalam suasana rapat dengar pendapat Komisi II DPR RI yang biasanya formal, Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menyita perhatian dengan pernyataan spontan dan bernada akrab. Saat menyampaikan salam kepada peserta rapat, Rudy tiba-tiba menyebut Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, dengan julukan “Gubernur Konten”.

"Yang saya hormati Bu Wamendagri, terima kasih banyak Ibu Wamen, dan seluruh gubernur yang hadir hari ini. Kang Dedi, Gubernur Konten. Mantap nih, Kang Dedi,” ucap Rudy sambil tersenyum.

Ucapan Rudy langsung menjadi perbincangan hangat, terutama di media sosial. Hal ini tidak lepas dari popularitas Dedi Mulyadi yang dikenal sebagai pejabat publik aktif membuat konten edukatif, inspiratif, dan sering viral di berbagai platform digital. Gaya komunikasinya yang lugas dan dekat dengan masyarakat membuatnya digemari banyak kalangan.

Menanggapi julukan tersebut, Dedi Mulyadi justru mengungkapkan sisi serius dari kebiasaan membuat konten. Ia menyebut strategi komunikasi digital yang dilakukannya bukan sekadar hiburan, tetapi telah memberikan dampak positif terhadap efisiensi anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia mengklaim bahwa pengeluaran untuk iklan pemerintah turun drastis dari Rp50 miliar menjadi hanya Rp3 miliar, berkat optimalisasi media sosial.

Sementara itu, Rudy Mas’ud sendiri merupakan figur baru yang tengah menarik perhatian publik. Politikus muda Partai Golkar ini baru saja terpilih sebagai Gubernur Kalimantan Timur bersama wakilnya, Seno Aji. Selain dikenal sebagai pengusaha sukses, Rudy juga memiliki latar belakang politik yang kuat dan telah menjabat sebagai anggota DPR RI sebelumnya. Program-program unggulannya menitikberatkan pada pendidikan dan kesehatan gratis, serta layanan digital bernama SAKTI (Satu Akses untuk Kalimantan Timur) untuk memangkas birokrasi.

Julukan “Gubernur Konten” dari Rudy kepada Dedi menjadi gambaran bagaimana komunikasi pemerintahan kini semakin mengarah pada pendekatan digital. Pemerintah daerah pun dituntut untuk lebih kreatif dan efisien dalam menjangkau warganya.